PATI - Banjir yang berlangsung Minggu (19/1) lalu hingga Rabu (22/1)
kemarin, belum ada tanda-tanda akan segera surut. Puncaknya terjadi
Selasa (21/1) malam, luapan genangan air bertambah meluas sehingga 18
dari 21 kecamatan se-Kabupaten Pati, ketinggian 50-120 sentimeter.
Karena itu, ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Pati Sujono, 3.600 warga harus diungsikan. Pasalnya,
ketinggian air di lingkungan permukiman mereka memaksa tindakan
penyelamatan dengan mengevakuasi warga dan mengungsikannya.
Terbanyak warga Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, yaitu 1.500 orang. Kemudian warga Bumirejo, Kecamatan Juwana, sebanyak 667 orang. Disusul warga Doropayung, Juwana 368 orang, Kedungpancing (217), dan Kasiyan, Sukolilo (256). Selebihnya warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti sebanyak 255 orang.
Sementara di Kecamatan Kota, jumlah pengungsi terbanyak dari Dukuh Cangkring, Desa Widorokandang (75) dan Sugiharjo (55). Tapi jumlah desa yang tergenang paling banyak mencapai 16 dari 29 desa/kelurahan. Demikian pula di Kecamatan Juwana, dari 29 desa yang tergenang ada 12 desa, karena banyak desa yang terletak di pinggir Kali Juwana, yaitu Gadingrejo, Mintomulyo, Doropyaung, Kedungpancing, Tluwah, Bumirejo, Bendar, Kudukeras, dan Bajomulyo.
Di Kecamatan Gabus yang tergenang 11 dari 17 desa, seperti Wuwur, Karaban, Penanggungan, Sambirejo, Tlogoayu, dan Pantirejo. ''Sisanya, Desa Kosekan, Tanjang, Babalan, Banjarsari, dan Mintobasuki yang berlokasi di pinggir alur Kali Juwana,'' paparnya.
Tanah Longsor
Sebenarnya, sambung Sujono, dari 18 kecamatan yang terjadi bencana, satu di antaranya bukan karena tergenang air, tapi tanah longsor. Yakni di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, sehingga dari 17 kecamatan lain untuk desanya yang tergenang banjir jumlah total ada 78 desa.
Adapun rumah warga yang tergenang 9.811 dihuni 14.142 keluarga atau 45.228 jiwa. Luas genangan di lingkungan permukiman mencapai 315 hektare dan area persawahan seluas 6.193 hektare yang rata-rata terdapat tanaman padi. Akibat banjir besar tersebut, seorang warga Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil dilaporkan meninggal. Karena laporan tidak menyebutkan faktor penyebabnya, pihaknya akan menerjunkan petugas melakukan pengecekan kembali ke desa tersebut.
Selebihnya, seorang pengungsi dari Dukuh Ngantru, Desa Mustokoharjo, Kecamatan Kota Pati di bangunan balai desa setempat, Mbah Sukilah, juga dilaporkan menderita sakit. Karena itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati. Dari data yang dilaporkan pihak desa melalui kecamatan masing-masing, hal itu diharapkan benar-benar maksimal. ''Jika masih ditemukan kekurangan, agar laporan secepatnya disusulkan sesuai dengan perkembangan kondisi sehari-hari,'' tandas Sujono. (ad-57,47)
Terbanyak warga Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, yaitu 1.500 orang. Kemudian warga Bumirejo, Kecamatan Juwana, sebanyak 667 orang. Disusul warga Doropayung, Juwana 368 orang, Kedungpancing (217), dan Kasiyan, Sukolilo (256). Selebihnya warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti sebanyak 255 orang.
Sementara di Kecamatan Kota, jumlah pengungsi terbanyak dari Dukuh Cangkring, Desa Widorokandang (75) dan Sugiharjo (55). Tapi jumlah desa yang tergenang paling banyak mencapai 16 dari 29 desa/kelurahan. Demikian pula di Kecamatan Juwana, dari 29 desa yang tergenang ada 12 desa, karena banyak desa yang terletak di pinggir Kali Juwana, yaitu Gadingrejo, Mintomulyo, Doropyaung, Kedungpancing, Tluwah, Bumirejo, Bendar, Kudukeras, dan Bajomulyo.
Di Kecamatan Gabus yang tergenang 11 dari 17 desa, seperti Wuwur, Karaban, Penanggungan, Sambirejo, Tlogoayu, dan Pantirejo. ''Sisanya, Desa Kosekan, Tanjang, Babalan, Banjarsari, dan Mintobasuki yang berlokasi di pinggir alur Kali Juwana,'' paparnya.
Tanah Longsor
Sebenarnya, sambung Sujono, dari 18 kecamatan yang terjadi bencana, satu di antaranya bukan karena tergenang air, tapi tanah longsor. Yakni di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, sehingga dari 17 kecamatan lain untuk desanya yang tergenang banjir jumlah total ada 78 desa.
Adapun rumah warga yang tergenang 9.811 dihuni 14.142 keluarga atau 45.228 jiwa. Luas genangan di lingkungan permukiman mencapai 315 hektare dan area persawahan seluas 6.193 hektare yang rata-rata terdapat tanaman padi. Akibat banjir besar tersebut, seorang warga Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil dilaporkan meninggal. Karena laporan tidak menyebutkan faktor penyebabnya, pihaknya akan menerjunkan petugas melakukan pengecekan kembali ke desa tersebut.
Selebihnya, seorang pengungsi dari Dukuh Ngantru, Desa Mustokoharjo, Kecamatan Kota Pati di bangunan balai desa setempat, Mbah Sukilah, juga dilaporkan menderita sakit. Karena itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati. Dari data yang dilaporkan pihak desa melalui kecamatan masing-masing, hal itu diharapkan benar-benar maksimal. ''Jika masih ditemukan kekurangan, agar laporan secepatnya disusulkan sesuai dengan perkembangan kondisi sehari-hari,'' tandas Sujono. (ad-57,47)
No comments:
Post a Comment