Friday, January 24, 2014

PATI - Banjir yang berlangsung Minggu (19/1) lalu hingga Rabu (22/1) kemarin, belum ada tanda-tanda akan segera surut. Puncaknya terjadi Selasa (21/1) malam, luapan genangan air bertambah meluas sehingga 18 dari 21 kecamatan se-Kabupaten Pati, ketinggian 50-120 sentimeter. Karena itu, ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Sujono, 3.600 warga harus diungsikan. Pasalnya, ketinggian air di lingkungan permukiman mereka memaksa tindakan penyelamatan dengan mengevakuasi warga dan mengungsikannya.
Terbanyak warga Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, yaitu 1.500 orang. Kemudian warga Bumirejo, Kecamatan Juwana, sebanyak 667 orang. Disusul warga Doropayung, Juwana 368 orang, Kedungpancing (217), dan Kasiyan,  Sukolilo (256). Selebihnya warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti sebanyak 255 orang.
Sementara di Kecamatan Kota, jumlah pengungsi terbanyak dari Dukuh Cangkring, Desa Widorokandang (75) dan Sugiharjo (55). Tapi jumlah desa yang tergenang paling banyak mencapai 16 dari 29 desa/kelurahan. Demikian pula di Kecamatan Juwana, dari 29 desa yang tergenang ada 12 desa, karena banyak desa yang terletak di pinggir Kali Juwana, yaitu Gadingrejo, Mintomulyo, Doropyaung, Kedungpancing, Tluwah, Bumirejo, Bendar, Kudukeras, dan Bajomulyo.
Di Kecamatan Gabus yang tergenang 11 dari 17 desa, seperti Wuwur, Karaban, Penanggungan, Sambirejo, Tlogoayu, dan Pantirejo. ''Sisanya, Desa Kosekan, Tanjang, Babalan, Banjarsari, dan Mintobasuki yang berlokasi di pinggir alur Kali Juwana,'' paparnya.
Tanah Longsor
Sebenarnya, sambung Sujono, dari 18 kecamatan yang terjadi bencana, satu di antaranya bukan karena tergenang air, tapi tanah longsor. Yakni di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, sehingga dari 17 kecamatan lain untuk desanya yang tergenang banjir jumlah total ada 78 desa.
Adapun rumah warga yang tergenang 9.811 dihuni 14.142 keluarga atau 45.228 jiwa. Luas genangan di lingkungan permukiman mencapai 315 hektare dan area persawahan seluas 6.193 hektare yang rata-rata terdapat tanaman padi. Akibat banjir besar tersebut, seorang warga Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil dilaporkan meninggal. Karena laporan tidak menyebutkan faktor penyebabnya, pihaknya akan menerjunkan petugas melakukan pengecekan kembali ke desa tersebut.
Selebihnya, seorang pengungsi dari Dukuh Ngantru, Desa Mustokoharjo, Kecamatan Kota Pati di bangunan balai desa setempat, Mbah Sukilah, juga dilaporkan menderita sakit. Karena itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati. Dari data yang dilaporkan pihak desa melalui kecamatan masing-masing, hal itu diharapkan benar-benar maksimal. ''Jika masih ditemukan kekurangan, agar laporan secepatnya disusulkan sesuai dengan perkembangan kondisi sehari-hari,'' tandas Sujono. (ad-57,47)

ASAL MUASAL NAMA SANTRI

Assalamu 'alaikum.

Asal muasal nama "SANTRI" itu dari siapa & dari bahasa apa?

Wa'alaikum salam ...
     Umumnya kata santri diidentikkan bagi seseorang yang tinggal di pondok pesantren yang kesehariannya mengkaji kitab-kitab salafi atau kitab kuning,dengan tubuh dibungkus sarung, peci, serta pakaian koko menjadi pelengkap atau menambah ciri khas tersendiri bagi mereka.
Asal-usul kata santri sendiri menurut Nur Kholis Majid sekurang-kurangnya ada 2 pendapat yang dapat di jadikan bahan acuhan. Pertama, berasal dari bahasa sangsekerta, yaitu "sastri",yang berarti orang yang melek huruf. Kedua, berasal dari bahasa jawa, yaitu "cantrik",yang berarti seseorang yang mengikuti kiai di mana pun ia pergi dan menetap untuk menguasai suatu keahlian
tersendiri.
     Berbeda menurut Dr. KH. MA.Sahal Mahfud yang justru kata santri dijadikan menjadi bahasa Arab, yaitu dari kata "santaro",yang mempunyai jama' (plural) sanaatiir (beberapa santri). Di balik kata santri tersebut yang mempunyai 4 huruf arab (sin, nun, ta', ra'), KH. Abdullah Dimyathy (alm) dari Pandegelang - Banten, mengimplementasikan kata santri sesuai dengan fungsi manusia. Adapun 4 huruf tersebut yaitu: Sin. Yang artinya "satrul al aurah" (menutup aurat) sebagaimana selayaknya kaum santri yang mempunyai ciri khas dengan sarung, peci, pakaian koko, dan sandal ala kadarnya sudah barang tentu bisa masuk dalam golongan huruf sin ini, yaitu menutup aurat. Namun pengertian menutup aurat di sini mempunyai 2 pengertian yang keduanya saling ta'aluq atau berhubungan. Yaitu menutup aurat secara tampak oleh mata (dhahiri) dan yang tersirat atau tidak tampak (bathini).Menutup aurat secara dhahiri gambarannya susuai dengan gambaran yang telah ada menurut syari'at Islam. Mulai dari pusar sampai lutut bagi pria dan seluruh tubuh kecuali tangan dan wajah bagi wanita.
     Gambaran tersebut merupakan gambaran yang sudah tersurat atau aturan-aturan yang sudah jelas dalam syari'at. Namun satu sisi yang kaitannya makna yang tersirat (bathini) terlebih dahulu kita harus mengetahui apa sebenarnya tujuan dari perintah menutup aurat.Manusia sebagai mahluk yang mulia yang diberikan nilai lebih oleh Allah berupa akal menjadikan posisi manusia sebagai mahluk yang sempurna dibandingkan yang lain. Dengan akal tersebutlah akan terbentukn suatu custom atau habitual yang tentu akan dibarengi dengan budi dan naluri, yang nantinya manusia akan mempunyai rasa malu jikalau dalam perjalanannya tidak sesuai dengan riel–riel yang telah di tentukan oleh agama dan habitual action atau hukum adab setempat.
Yang kaitannya dengan hal ini,tujuan utama manusia menutup aurat tak lain adalah menutupi kemaluan yang dianggap fital yang berharga. Andaikata manusia sudah tidak dapat lagi menutup kemaluannya yang fital dan berharga itu, berarti sudah dapat ditanyakan kemanusiaannya antara manusia dan mahluk yang lain semisal hewan.
     Hal yang terpenting di sini adalah bagaimana manusia menutupi dan mempunya rasa malu dalam hal sifat dan perilaku secara dhahiri atau bathini. Sebagimana disinggung dalam salah satu hadits : "Alhaya' minal iman",malu sebagian dari iman.Tentunya hal ini sudah jelas betapa besar pengaruhnya haya'atau malu dalam kacamata religius (agama) maupun sosial kemasyarakatan.Nun. Yang berarti "na'ibul ulama" (wakil dari ulama). Dalam koridor ajaran Islam dikatakan dalam suatu hadits bahwa : "al ulama warasul ambiya' (ulama adalah pewaris nabi). Rasul adalah pemimpin dari ummat,begitu juga ulama.Peran dan fungsi ulama dalam masyarakat sama halnya dengan rasul,sebagai pengayom atau pelayan ummat dalam segala dimensi.Tentunya di harapakan seorang ulama mempunyai kepekaan-kepekaan sosial yang tahu atas problematika dan perkembangan serta tuntutan zaman akibat arus globalisasi dan modernisasi,serta dapat menyelesaikannya dengan arif dan bijak atas apa yang terjadi dalam masyarakatnya.
     Kaitannya dengan na'ibul ulama,seorang santri di tuntut mampuaktif, merespon, sekaligus mengikuti perkembangan masyarakat yang diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perilaku yang bijak. Minimal dalam masyarakat kecil yang ada dalam pesantren. Sebagaimana yang kita tahu, pesantren merupakan sub-kultur dari masyarakat yang majemuk. Dan dengan didukung potensi yang dimiliki kaum santri itulah yang berfungsi sebagai modal dasar untuk memberikan suatu perubahan yang positif sesuai dengan yang di harapkan Islam.Ta'. Yang artinya "tarku al ma'shi" (meninggalkan kemaksiatan). Dengan dasar yang dimiliki kaum santri,khususnya dalam mempelajari syari'at, kaum santri diharapkan mampu memegang prinsip sekaligus konsis terhadap pendirian dan nilai-nilai ajaran Islam serta hukum adab yang berlaku di masyarakatnya selagi tidak keluar dari jalur syari'at.Kaitannya hal tersebut yaitu seberapa jauh kaum santri mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan dan sejauh mana pula ia memegang hubungan hablum minallah dan hablum minannas, hubungan horizontal dan vertikal dengan sang khaliq dan sosial masyarakat. Karena tarku al ma'shi tidak hanya mencakup pelanggaran-pelanggaran hukum yang telah ditetapkanNya,tetapi juga hubungan sosial dengan sesama mahluk, baik manusia ataupun yang lain.Ra'. Yang artinya "raisul ummah" (pemimpin ummat).Manusia selain diberi kehormatan oleh Allah sebagai mahluk yang paling sempurna dibanding yang lain. Manusia juga diangkat sebagai khalifatullah di atas bumi ini.Sebagaimana diterangkan dalam firmanNya "inni ja'ulun fil ardhi khalifah" (QS. Al-Baqarah : 30),yang artinya "Sesungguhnya aku ciptakan di muka bumi ini seorang pemimpin."Kemuliaan manusia itu ditandai dengan pemberianNya yang sangat mempunyai makna untuk menguasai dan mengatur apa saja di alam ini, khususnya ummat manusia. Selain itu pula peranan khalifah mempunyai fungsi ganda. Pertama,ibadatullah (beribadah kepada
allah) baik secara individual maupun sosial, dimana sebagai mahluk sosial dalam komunitas berbangsa, ummat Islam juga dituntut memberikan manfaat kepada orang lain dalam kerangka ibadah sosial.Kedua, 'imaratul ardhi, yaitu membangun bumi dalam arti mengelola, mengembangkan, dan melestarikan semua yang ada. Jika hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia itu hukumnya wajib. Maka melestarikan, mengembangkan,serta mengelola pun hukumnya wajib. Sebagaimana di jelaskan dalam salah satu kaidah fiqih;"ma la yatimu bi hi wajib fahuwa wajibun", sesuatu yang menjadikan kewajiban maka hukumnya pun wajib.
     Gambaran di atas merupakan suatu peran serta tanggung jawab seorang santri, dalam hal pengembangan.Di situlah diperlukan suatu mentalitas religius serta totalitas kesandaran, karena kaum santrilah yang dapat dijadikan harapan dalam mengembalikan konsep-konsep ajaran Islam dan di sini muncullah beberapa pertanyaan. Bagaimana keadaan dan perkembangan kita sebagai seorang santri? Sudah sesuaikah seperti gambaran di atas?Dan layakkah kita disebut sebagai santri? Dengan merubah diri kita dululah, maka kita akan dapat menghasilkan perubahan.

Shon Haji Zuhri-AnNuri
‎     Sebuah istilah akan berbeda menurut siapa yang mengakatan. itu akan sangat panjang jika diteruskan. menurut pribadi santri insya Allah dari berbagai arti condong ke kebaikan. tambahan barangkali bermnfaat, saya pernah mendengar SANTRI di arabkan SA (sin sm alif)= SATIRUL UYUB (penutup kejelekan) N(nun)= Naibus Syuyukh (penerus ulama) T(ta')=Tarikul Maashi (menjauhi larangan/orang) R(ro')=Roghibul Al khoirot (menyukai kabaikan) I(hamzah kasroh)= Ikhlasun fil 'amal (ihlas dalam beramal) ..semoga bermanfaat.

Friday, January 10, 2014

upgrad iphone

PATI - Banjir yang berlangsung Minggu (19/1) lalu hingga Rabu (22/1) kemarin, belum ada tanda-tanda akan segera surut. Puncaknya terjadi Selasa (21/1) malam, luapan genangan air bertambah meluas sehingga 18 dari 21 kecamatan se-Kabupaten Pati, ketinggian 50-120 sentimeter. Karena itu, ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Sujono, 3.600 warga harus diungsikan. Pasalnya, ketinggian air di lingkungan permukiman mereka memaksa tindakan penyelamatan dengan mengevakuasi warga dan mengungsikannya.
Terbanyak warga Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, yaitu 1.500 orang. Kemudian warga Bumirejo, Kecamatan Juwana, sebanyak 667 orang. Disusul warga Doropayung, Juwana 368 orang, Kedungpancing (217), dan Kasiyan,  Sukolilo (256). Selebihnya warga Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti sebanyak 255 orang.
Sementara di Kecamatan Kota, jumlah pengungsi terbanyak dari Dukuh Cangkring, Desa Widorokandang (75) dan Sugiharjo (55). Tapi jumlah desa yang tergenang paling banyak mencapai 16 dari 29 desa/kelurahan. Demikian pula di Kecamatan Juwana, dari 29 desa yang tergenang ada 12 desa, karena banyak desa yang terletak di pinggir Kali Juwana, yaitu Gadingrejo, Mintomulyo, Doropyaung, Kedungpancing, Tluwah, Bumirejo, Bendar, Kudukeras, dan Bajomulyo.
Di Kecamatan Gabus yang tergenang 11 dari 17 desa, seperti Wuwur, Karaban, Penanggungan, Sambirejo, Tlogoayu, dan Pantirejo. ''Sisanya, Desa Kosekan, Tanjang, Babalan, Banjarsari, dan Mintobasuki yang berlokasi di pinggir alur Kali Juwana,'' paparnya.
Tanah Longsor
Sebenarnya, sambung Sujono, dari 18 kecamatan yang terjadi bencana, satu di antaranya bukan karena tergenang air, tapi tanah longsor. Yakni di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, sehingga dari 17 kecamatan lain untuk desanya yang tergenang banjir jumlah total ada 78 desa.
Adapun rumah warga yang tergenang 9.811 dihuni 14.142 keluarga atau 45.228 jiwa. Luas genangan di lingkungan permukiman mencapai 315 hektare dan area persawahan seluas 6.193 hektare yang rata-rata terdapat tanaman padi. Akibat banjir besar tersebut, seorang warga Desa Kertomulyo, Kecamatan Trangkil dilaporkan meninggal. Karena laporan tidak menyebutkan faktor penyebabnya, pihaknya akan menerjunkan petugas melakukan pengecekan kembali ke desa tersebut.
Selebihnya, seorang pengungsi dari Dukuh Ngantru, Desa Mustokoharjo, Kecamatan Kota Pati di bangunan balai desa setempat, Mbah Sukilah, juga dilaporkan menderita sakit. Karena itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati. Dari data yang dilaporkan pihak desa melalui kecamatan masing-masing, hal itu diharapkan benar-benar maksimal. ''Jika masih ditemukan kekurangan, agar laporan secepatnya disusulkan sesuai dengan perkembangan kondisi sehari-hari,'' tandas Sujono. (ad-57,47)

Saturday, January 4, 2014

perakitan komputer


Langkah-Langkah Merakit Komputer

1. Memasang Processor ke Motherboard
Alangkah baiknya sebelum motherboard dipasang ke casing, terlebih dahulu memasang processor karena akan lebih mudah cara memasangnya. Cara memasang processor ke motherboard yaitu :
  • Kita tentukan dulu posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan tanda titik atau lekukan.
  • Angkat tuas pengunci socket ke atas supaya terbuka
  • Sesuaikan posisi kaki processor dengan lubang socket, kalau sudah lalu tekan processor ke dalam socket sampai rapat.
  • Kunci kembali dengan tuas pengunci.

Cara Merakit Komputer  

2. Memasang Motherboard 
Untuk memasang Motherboard pada casing yaitu letakkan motherboard pada tray casing dan sesuaikan lubang antara casing dan lubang motherboard, lalu kunci dengan sekrup.

Cara Merakit Komputer  

3. Memasang Heatsink
Setelah processor terpasang, lalu pasang heatsink supaya processor tidak panas. Heatsink ini diletakkan diatas processor dan diberi penahan supaya tidak lepas. Sebelumnya lapisi heatsink dengan Gel penghantar panas. Apabila heatsink anda ada kipasnya/fan maka konektor power pada kipas/fan hubungkan ke motherboard.

Cara Merakit Komputer  

4. Memasang RAM / Memori
Cara memasang Ram / modul memori yaitu : Buka dulu tuas penguncinya, lalu sesuaikan posisi lekukan pada modul memori dengan lekukan pada slot. Kalau sudah pas lalu tekan dan pasang kembali tuas pengunci RAM / memori.

Cara Merakit Komputer  

5. Memasang Power Supply
Biasanya kalau kita membeli casing pasti power supply sudah terpasang. Nah apabila power supply belum terpasang caranya memaangnya yaitu :
  • Letakkan power supply pada tempatnya yang ada dibelakang casing, lalu kunci dengan sekrup.
  • Pasang konektor power dari power supply ke motherboard berikut kabel-kabelnya.

Cara Merakit Komputer  

6. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
  • Pasang kabel konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
  • Untuk motherboard non ATX, pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard.
  • Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
  • Hubungkan kabel konektor mouse dan keyboard pada motherboard.
  • Hubungan kabel konektor yang lainnya seperti LED, speaker internal dan port yang tersedia di casing komputer.

Cara Merakit Komputer  

7. Memasang Drive
Untuk memasang drive seperti harddisk, CD-ROM/DVD-ROM caranya yaitu :
  • Masukkan drive dari depan casing. Atur dulu settingan jumper (sebagai master atau slave) pada drive, lalu pasang sekrup supaya drive tidak lepas.
  • Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primer yang dipakai lebih dulu)
  • Apabila kabel IDE terhubung pada 2 (dua) drive, setting jumpernya yaitu drive pertama disetting sebagai master dan satunya lagi sebagai slave.
  • Dan konektor IDE sekunder pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
  • Sambungkan kabel power dari catu daya pada masing-masing drive.

Cara Merakit Komputer  

8. Memasang Card Adapter
Untuk Card Adapter yang bisanya dipasang adalah sound, video card, modem dan SCSI adapter. Cara pemasangannya yaitu : masukkan Card Adapter pada slot yang tersedia di motherboard, lalu tekan sampai konektor benar-benar masuk, kemudian beri sekrup sebagai penahan card.

Cara Merakit Komputer  

9. Tahap terakhir perakitan komputer
Kalau semua langkah-langkah perakitan komputer sudah selesai, kini tutup dengan casing dan beri sekrup. Hubungkan kabel dari catu daya ke soket dinding dan juga hubungkan konektor monitor ke port video card, konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse.

10. Pemeriksaan Hasil Perakitan Komputer
Setelah komputer selesai dirakit, kita lakukan pemeriksaan dan pengetesan hasilnya dengan program BIOS, caranya yaitu :
  • Nyalakan komputer dan monitor, lihat layar monitor dan juga dengarkan suara dari speaker.
  • Nah program Fost dari Bios ini akan otomatis mendeteksi hardware apa saja yang sudah dipasang pada komputer.
  • Lakukan setting untuk nilai dari kapasitas hardisk dan boot sequence.
  • Kalau sudah lalu simpan hasil settingan dan exit dari setup BIOS, maka komputer meload system operasi dengan urutan pencarian yang disesuaikan dengan settingan boot sequence pada Bios.
  • Masukkan CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

11. Solusi bila terjadi masalah pada hasil perakitan komputer
  • Hidupkan komputer, apabila komputer dan monitor tidak hidup, periksa kabel daya pada colokan listrik sudah terhubung apa belum.
  • Apabila waktu dinyalakan, tampilan layar monitor ngeblank / berwarna hitam, pasti ada kesalahan dan apabila pada CPU terdengar bunyi beep, maka betulkan penempatan RAM / memori pada soket.
  • Apabila card adapter tidak terdeteksi, periksa penempatan card adapter sudah pas apa belum ke slotnya.
  • Apabila LED dari harddisk atau CD menyala terus, periksa konektornya sudah terhubung apa belum.

Demikianlah Cara Merakit Komputer, semoga bermanfaat.